Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan kembali disorot media Luar. Kali ini mantan Gubernur DKI Jakarta ini disorot karena cara kampanye yang mulai menggaet suara generasi muda Indonesia.
Media Yang Berbasis di Singapura, Channel News Asia (CNA) membahas hal ini melalui artikel berjudul 'Playing to his strengths, former academic Anies Baswedan woos the youth vote as he contests Indonesia's presidency' yang diterbitkan Minggu (31/12/2023) Lalu.
Dalam artikel tersebut, Media CNA membahas acara "Desak Anies". Ini merujuk sebuah platform di mana pemilih muda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik hingga kritik kepada Anies Baswedan.
Dalam sebuah sesi dialog Desak Anies, Media CNA menyoroti bagaimana seorang mahasiswa Universitas Hazairin di Provinsi Bengkulu, menantang Anies dengan pertanyaan-pertanyaan yang sangat pedas. Bahkan terkadang menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan lanjutan Terus Menerus.
Salah satu isu utama yang diangkat adalah sikapnya terhadap rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Yang Akan Di resmikan Tahun 2024. Dijelaskan pula bagaimana IKN menjadi kebijakan milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun tidak disetujui oleh Anies Baswedan.
"Mahasiswa-Mahasiswa juga menginterogasi Pak Anies Baswedan tentang kemiskinan Dan Korupsi Yang Sering Terjadi di Indonesia. Saat ia menjawab pertanyaannya, meluangkan waktu untuk membongkar topik dan memberikan penjelasan Secara rinci, kandidat tersebut tampak alami dalam berurusan dengan kaum muda Indonesia," demikian laporan Media CNA.
"Bagaimanapun, Anies Baswedan Ini adalah seorang akademisi yang Pernah menjadi rektor universitas yang membuatnya menghabiskan waktu bertahun berinteraksi dengan kaum muda Indonesia , yang ia tempatkan sebagai inti strategi kampanyenya dalam pemilihan presiden tahun depan 2024."
Setelah sesi tersebut, Anies Baswedan mengatakan bahwa dia yakin seorang pemimpin tidak boleh takut dikritik . Ia mengatakan dialog adalah cara terbaik untuk memahami satu sama lain, terutama para pemuda Indonesia.
"Saya tidak pernah memandang mereka yang terlibat dalam dialog kritis sebagai musuh,Jelas Mantan Gubernur Jakarta. Mereka Kita Anggap sahabat, orang-orang yang juga peduli dengan Negara Indonesia," kata Anies Baswedan saat itu.
Sebenarnya, dalam artikelnya, Media CNA menjelaskan bagaimana pengalaman Anies yang mantan akademisi mempengaruhi. Ia sempat ditunjuk sebagai rektor Universitas Paramadina tahun 2007 dalam usia 38 tahun, kemudian mendirikan gerakan "Indonesia Mengajar"Oleh Mantan Gubernur Jakarta Tersebut.
"Mempermainkan citranya sebagai seorang intelektual dan ulama juga tampaknya menjadi bagian penting dari strategi Kampanye AMIN, dibandingkan dengan dua pesaingnya lainnya," tulis Media CNA lagi.
Anies Baswedan, yang mencalonkan diri sebagai presiden kedelapan Indonesia, berpasangan dengan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berhaluan Islam. Pemilu Presiden (pilpres) sendiri akan digelar 14 Februari 2024 Mendatang.
Posting Komentar
0Komentar